Belajar Riset Bisa, Ngatur Emosi Juga! Inilah Cara Anak Genius Latih Hatinya
Tangerang (05/11/25) - Di Sekolah GenIUS, belajar tidak berhenti di ruang riset. Anak-anak tidak hanya diajak menemukan ide dan inovasi, tetapi juga belajar memahami diri mereka sendiri — terutama emosi yang mereka rasakan setiap hari. Karena menjadi “cerdas” bukan hanya soal otak, tetapi juga soal hati.
Lewat program Daily Living Skills, anak-anak belajar mengenal berbagai emosi: marah, takut, sedih, bahagia, bahkan jijik. Mereka diajak berdialog, bercerita, dan berkreasi agar memahami bahwa setiap perasaan memiliki tempatnya sendiri. Dengan cara ini, anak-anak dilatih untuk tidak menekan atau melampiaskan emosi sembarangan, tapi menyalurkannya dengan sehat dan positif.
Salah satu kegiatannya adalah membuat “craft boneka emosi”. Dari selembar origami dan spidol warna- warni, mereka menciptakan boneka kecil dengan ekspresi beragam: ada yang tersenyum, cemberut, hingga menangis. Dari setiap boneka, lahir percakapan hangat: “Bonekaku sedih.” “Bonekaku marah.” Tanpa disadari, mereka sedang belajar mengelola diri sendiri melalui seni dan imajinasi.
Di bawah bimbingan guru-guru Sekolah Genius, kegiatan ini menjadi cara menyenangkan untuk menanamkan kecerdasan sosial dan emosional sejak dini. Anak-anak diajak memahami bahwa tidak apa-apa merasa sedih, kecewa, atau marah karena yang paling penting adalah bagaimana mereka menghadapinya. Pelajaran sederhana yang kelak menjadi bekal besar saat mereka tumbuh dewasa.
Melalui kegiatan seperti ini, diharapkmenumbuhkan generasi muda yang cerdas berpikir, lembut merasa, dan bijak bertindak. Karena dari hati yang tenang, lahirlah pikiran yang jernih. Dan dari anak-anak yang mengenal emosinya, tumbuhlah masa depan yang penuh empati, damai, dan berdaya. (dids)