Dalam STEMFi hari pertama, para siswa ditantang untuk membuat jembatan, maket, hingga robot mobil dengan konsep problem solving. Mereka tidak hanya mengikuti instruksi, tetapi juga dituntut untuk berdiskusi, merancang ide, dan mengambil keputusan bersama tim. Proses ini membantu siswa memahami bahwa sains dan teknologi bukan sekadar teori, melainkan solusi nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Menariknya, sebelum memulai proyek, siswa dan siswi harus menjawab berbagai pertanyaan seputar sains dan logika untuk mengumpulkan poin. Poin tersebut kemudian digunakan sebagai “modal” untuk membeli bahan yang akan dipakai dalam pembuatan proyek. Metode ini melatih kemampuan berpikir strategis, manajemen sumber daya, serta tanggung jawab dalam mengambil pilihan.

Melalui kegiatan STEMFi, Sekolah GenIUS ingin menciptakan suasana belajar yang aktif, kolaboratif, dan relevan dengan tantangan masa depan. Siswa belajar bahwa kegagalan adalah bagian dari proses, dan setiap ide memiliki nilai untuk dikembangkan. Inilah esensi pendidikan STEM yang menekankan eksplorasi, inovasi, dan keberanian mencoba.

Kegiatan sains dan teknologi seperti STEMFi membuktikan bahwa belajar bisa terasa seru dan bermakna. Bagaimana dengan sekolahmu? Apakah sudah memiliki kegiatan yang mendorong kreativitas, critical thinking, dan kolaborasi siswa sejak dini? Yuk, mulai berbagi cerita dan inspirasi tentang pembelajaran sains di sekolahmu! (Dids).